Provinsi
Aceh merupakan daerah Serambi Mekkah sebutan itulah yang telah lama kita
ketahui, ini memberi arti bahwa Aceh merupakan sebuah daerah yang menjunjung
tinggi nilai-nilai syariah islam baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun
di dalam tatanan kepemerintahan, Nilai- nilai islam telah menyatu kedalam jiwa
warga Aceh, Keimanan kepada Allah SWT membuat kerukunan antara umat menjadi
tentram, Aceh mempunyai ciri Khas yang berbeda dengan daerah lain dalam wilayah
Indonesia, semua ini dapat di lihat dari gaya hidup masyarakat, budaya, dan
busana yang mencerminkan nilai-nilai islami.
Apakah Aceh sekarang masih bisa
dikatakan Serambi Mekkah ? pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang sering kita
dengar dari banyak orang. Sadarkah kita pesatnya kemajuan tekhnologi di Era
Globalisasi saat ini membuat dampak yang begitu besar bagi perubahan kehidupan
sosial masyarakat di aceh, Dampak ini dapat berarti positive maupun negative
yang dirasakan. Pesatnya kemajuan itu membuat cepatnya masuk nilai-nilai budaya
luar yang tidak sesuai dengan budaya kita sehingga tanpa disadari membuat
kaum-kaum generasi muda pada umumnya “Terbawa Arus”. Oleh sebab itu sering kali
kita mendengar adanya sebuah istilah yang mengakomodir suatu tingkah laku
remaja saat ini yang dikenal dengan sebutan Pergaulan Bebas. Free Sex, Narkoba,
menjadi hal yang dianggap telah biasa oleh para remaja. Pelanggara syariat
islam kerap sekali ditemui di dalam kehidupan masyarakat saat ini, semua hal
ini banyak dilakoni oleh para remaja-remaja kita, kurangnya perhatian dari
kalangan orang tua merupakan salah satu faktor penyebab terjerumusnya para-para
remaja Aceh.
Tidak
hanya itu perubahan dalam berpakain juga menjadi salah satu hal yang
mengakibatkan banyak terjadinya hal negatif, Tahukah kita sedikit demi sedikit
nilai-nilai islam di dalam warga Aceh akan dihilangkan oleh para-para
Anti-muslim dengan begitu liciknya seperti masuknya busana-busana trend mode, yang sama sekali tidak
mencerminkan nilai islami, seperti yang dikenakan oleh para remaja putri saat
ini, busana yang bertemakan penuh warna (full
colour) dengan bahan-bahan pakain yang elastis membuat para remaja putri
semakin percaya diri untuk mengumbarkan bentuk tubuhnya, dengan berbagai bentuk
modifikasi bermacam gaya jelbab sehingga akan mempengaruhi pskologis remaja
putri saat ini bawha memakai jelbab hanyalah untuk fashion semata.
Berbagai upaya pun telah dilakukan
oleh masyarakat kita, kepada mereka-mereka yang telah melanggar syariat islam
dan juga peran pemerintah aceh yang saat ini sedang membenahi aceh dirasakan
masih sangat jauh dari keefektifitas dalam rangka mewujudkan syariat islam.
Dapatkah kita renungi bersama-sama
dimana bayang – bayang Serambi Mekkah kini berada, Apakah sebutan itu akan
menghilang dengan sendirinya yang disebabkan tingkah laku para remaja Aceh saat
ini yang telah terjerumus ke dalam arus negatif Globalisasi. Apakah kita semua
telah berupaya untuk menegakkan syariat islam sebagaimana yang diperintahkan
oleh sang pencipta yaitu Allah yang maha Esa, tidak takutkah kita semua kepada
larangannya.
Semoga dengan tulisan ini membuat kita semua tersadari
bawha saat ini kita semua menjadi objek sasaran kaum-kaum Anti-muslim untuk
menjatuhkan islam dari Bumi Serambi Mekkah ini.
salam silaturrahmi bang,,
ReplyDeletememang kita berada di posisi seuramo,,
tapi seberapa besar manusia sekarang menyia-nyiakan akan hal ini..
mereka saling tidak menghargai,,
merendah agamnya sendri,,
sungguh sangat disayangkan orang seperti demikian,,
ini lah yang meski kita basmi ..
salam sukses dari tangga :)
itulah yang menjadi tanggung jawab kita sebagai nanggroe serambi mekkah, jangan agama saja islam kalau masalah agama disepelekan . . .
ReplyDeletesayang agama hanya di mulut saja perbuatannya melenceng dari aturan islam . . . .