"ORANG YANG TIDAK MEMBACA,PASTI TIDAK BANYAK TAU,MAKA BACALAH ISI BLOG SAYA WALAUPUN HANYA SEDIKIT"

Wednesday, December 26, 2012

BISUL NYEBELIN


BISUL NYEBELIN…!!!
                                                                                                27-04-2009

Sabtu itu merupakan hari terakhir kami bersekolah untuk sementara, karna Senin-nya kakak-kakak kelas 3 pada mau UA N, otomatis kami libur donk, tapi sayang liburnya cuma seminggu doank…
Pada Sabtu itu kami tetep belejar seperti biasa, namun sebagian yang lain tidak, karena mereka harus ikut seleksi dalam rangka sosialisasi tentang SMA kami tuk anak-anak SMP, kata yang lebih tapatnya promosi gitulah…, dan aku pun juga ikut-ikutan karna alhamdulillah tahun lalu aku terpilih, so gak da salahnya kan mencobanya lage? he he he…
Setelah semua peserta yang mencalonkan diri burkumpul di LAB, aku baru sadar kalo ternyata pesertanya lebih banyak dibandingkan tahun lalu, sedangkan yang akan dipilih tidak lebih dari 16 orang. Namun aku nggak boleh takut, aku harus tetap PeDe, karna PeDe adalah prinsipku.
Kami dites/diseleksi satu per satu, jantungku agak sedikit berdebar sich, namun untuk menghilangkannya aku mencoba untuk berbincang-bincang dengan best friendku, his name is Asril.
“Hi Ril, kamu dah dipanggil ke depan belom?”
“Udah barusan, emang kamu nggak ngeliat apa?”
“Liat sich… tapi dah lupa, he he,” candaku
“Eh ngomong-ngomong itu apa, jerawat ya?” tanya-nya sembari nunjuk ke alisku
“Udah tau wajahku banyak jerawat pakek nanya lage, dasar!”
“Bukannya gitu, yang satu ini letaknya di alis, kalo yang laen di pipi?”
“Alah emang gue pikirin!”
“ha ha ha,” kami ketawa bareng
Benda yang tumbuh di alisku itu bisa dibilang jerawat, karena pasukannya aja banyak gitu, berarti dia raja-nya donk, namun itu tak kuhiraukan. Setelah semuanya selesai tes (termasuk aku), para guru yang bertindak sebagai juri pun mulai membacakan nama-nama yang lolos sebagai “Team Sosialisasi SMA Unggul Sigli tahun 2008/2009”.
Syukur alhamdulillah ternyata aku lolos, and the personil of my group is Misbah si Kacamata, Naurah si Kecil Mungil, Risna si Jilbab Besar, Ela si Item Manis, n Afzal si Ulok-ulok. Akhirnya kami ber-6 siap go, siap beraksi n so pastinya siap tuk bercuap-cuap di depan anak-anak SMP pada hari Senin sama Selasa nantinya. Now, the bell is ringing n we go home…
Hari Minggu esok, aku udah nyiapin seluruh tenaga tuk bertempur 2 hari kedepan, segala persiapan tlah kusiapkan, namun masih ada satu yang janggal, yaitu jerawat di alisku, sekarang binatang itu udah tambah gede, mungkin dia minum scott emulsion kale yaa? alah nggak penting, paling orang-orang juga pada nggak tau.
Esoknya Senin, hari yang ku tunggu-tunggu tlah tiba, semangatku sungguh membara, sehingga aku bangun terlalu pagi, kutatap wajah girangku di cermin dan…
“Tidaaaak…!! Oh my God, kenapa begini, kenapa binatang ini makin hari makin gedee?”
Tak ada yang menjawab, karena yang laen masih pada ngorok, namun aku nggak boleh lupa dengan prinsipku, yaitu PeDe, kucoba tuk ngelupain binatang itu, dan bersiap-siap go to school.
Sesampai di Sekolah aku langsung diketawain sama si Asril
  “Ha ha ha kenapa kamu Fer, abiz dihajar sama Crish John ya, kok bisa benjol gitu?”
“Walaupun ditonjok ampe babak belur gini, tapi pemenangnya aku tau”
“Udah ah nggak usah bercanda, aku serius sebenarnya kenapa sich?”
“Ini tu jerawat yang kamu tanya waktu di LAB kemaren”
“Hah? Itu jerawat yang kemaren, kok bisa segede gini?”
“Nggak tau-lah, cape aku mikirnya”
“Kalo gitu nggak usah dipikirin, gampang kan?”
“Ya betul-betul-betul, dah dulu ya, aku mau gabung sama kelompokku”
“Yoep, bye..!”
“Kawan-kawan, gimana dah siap berangkat?”
“Udah, yuk !” ajak Naurah
The first school is MTsN Sigli, di sana kami disambut dengan baek, murid-muridnya juga ramah, sehingga tugas kami dapat terlaksana dengan lancar, the second school is MTsN Al-Furqan, di sana kami kurang senang, karena mesti beradu dengan anak-anak Modal Bangsa, jadinya harus nunggu mereka sampai selesai, baru giliran kami yang mulai.
Alhamdulillah… syukur kepada Allah kami ucapkan, karena hari ini tugas kami terlaksana dengan lancar dan nggak ada yang menertawanku. Akhirnya kami pun balek ke skul untuk melapor, selesai itu baru boleh pulang.
Di Rumah tak ada satu orang pun yang mengetahui kondisiku, karena benjolan itu belum begitu keliatan kalo dilihat dari jauh, tapi kalo ditengok dari dekat pasti jelas bwanget. Untuk mengobatinya kukasih dia sedikit salap supaya cepat minggat dari alisku ini.
Esoknya lagi-lagi aku terbangun lebih awal, tapi aku merasakan ada sesuatu yang ganjil disaat kubuka mataku, rasanya mata yang sebelah kanan ini susah sekali untuk dibuka, karna penasaran langsung aja ku ngaca, dan ternyata itu membuatku jadi tak bisa berkata-kata, kini benjolan itu sudah sebesar biji kelereng dan hamper menutupi mataku.
“Ya ampun, gimana ini, apa mungkin hari ini aku nggak pergi skul ?,” aku mulai bingung “Nggak, aku tetap harus menjalankan tugasku,”
Kemudian aku punya ide untuk menutupi binatang sialan itu, tanpa basi-basi langsung aja aku brangkat ke Skul. Sesampai di sana aku langsung di samperin sama Pidun
“Hei pren, napa mukanya, kok ditutup ?,”
“Nggak da pa-pa kok,” jawabku lemas
“Hmm… udah punya kacamata baru ya ?,”
“Udahlah nggak usah ribot, ini tuh kacamata kakek ku pinjam sebentar, buat ngenutupin ini nie,” jelasku
“What, what is that ? kok bisa segede itu sich, coba sini ku liat,”
“Nggak mau, ini tuh udah segede kelereng tau,”
“Hah segede kelereng ? emang semalam siapa sich lawan tinjumu ?,”
“Tinju-tinju, kerjaanmu bercanda mulu, nggak tau apa kawannya lagi senggsara,”
“Sorry dech, kalo gitu coba liat donk, mungkin aku tau obatnya apa,”
“Nggak ah malu,” tolakku sambil menutupnya dengan tangan
“Udah nggak usah malu,” Pidun memaksa
“Nggak, kamu jangan maksa gitu donk !,”
“Udah nggak pa-pa,” Pidun tetap memaksa sambil menarik-narik tanganku
“Aduh sakeeet !!,”
Mendengar teriakan tersebut, yang laen pada geliatin aku semua sambil ketawa sepuas mungkin melihat benjolan di alisku itu yabg gedenya nggak ada duanya
“Woi… benjolan apa tuh ?,” tanya Makmin yang berasal dari kelompok laen
“Benjol ya benjol, itu aja kok repot,” jawabku sewot
“Coba ku liat !,” pintanya “Oo.. init uh BBB,”
“BBB ? apa maksudmu ?,”
“BBB itu Bukan Benjol Biasa, ha ha ha,”
“Kalo bukan benjol trus apa coba ?,”
“Itu-tu namanya bisul, do you know bisul ?,”
“Hah, bisul ? di alis ? ah nggak mungkin,”
“Heh begok, aku juga pernah tumbuh bisul,”
“Di mana tumbuhnya ?,”
“Di pantat, kamu mending di alis, tapi kalo aku sampe nggak bisa duduk selama seminggu tau,”
“Kalo kamu nggak bisa duduk, aku nggak bisa liat tau, trus obatnya apa coba ?,”
“Kasih salap aja, ntar juga meledak sendiri,”
“Udah ku kasih, tapi kok nggak meledak ya ?,”
“Tunggu aja, ntar juga meledak kok,”
“Trus kalo meledak apanya yang keluar ?,”
“Ya cairan menjijikan gitu dech, yang pasti bisa bikin orang ilfeel man,”
“Cukup-cukup, aku nggak mau dengar lagi, awas ya bisul yang tolol dan begok, kalo sampe meledak di depan anak-anak SMP, ku tinjok kau !,”
“Eits, kalo ditonjok meledak juga donk,”
“Oo iya-ya, aku lupa,”
“Bukan lupa, tapi begok,”
“Udah-udah, jangan pada bicara lagi, semuanya berangkat sekarang !,” seru Pidun sang Komando
Hari ini kelompokku bertugas ke SMP 2 Delima, di sana muridnya pada gokil-gokil semua, ada yang bertanya, ada yang berpendapat dan bahkan ada yang bilang aku ini ganteng, tuh cewe’ buta atau buta apa ya, udah tau penampilanku cenges-ngesan gitu, masih aja di bilang ganteng, tapi nggak pa-pa lah, dari pada diejek mending dipuji, he he he
Now we are going to the last school, that is SMP 2 Peukan Pidie, di sana guru-gurunya sangat tegas, buktinya belum selesai kami menyiapkan bahan ini-itu, para siswa-siswi udah pada ngumpul semua dengan barisan yang sangat rapi, namun setelah gurunya hilang di hadapan mereka, barisan yang tadinya rapi langsung hancur bagai diterjang tsunami, sungguh murid-murid bermuka dua, udah gitu kampungan lagi, masa layar LCD yang kami tancapkan di tembok mereka bilang ada TV di tembok, tapi tak apa, kami tetap menjalankan tugas sampai dengan selesai dan langsung pamit pulang.
“Kamu seneng ya bisulnya nggak meledak di depan anak-anak SMP ?,” tanya kawan sekelompokku
“Pastinya donk, eh kita makan-makan yuk, sambil ngerayain keberhasilan dari tugas kita,” usulku
“Yuek…!!,” semua pada setuju
“Eh mau pesan apa ?,”
“Mie instant aja dech semua,”
Panasnya sinar matahari membuat bisulku jadi semakin matang dan siap untuk meledak, namun aku nggak sadar akan hal tersebut. Kini makanan telah dihidangkan dan siap untuk disantap
“Selamat makan…!!,”
Belum lagi aku makan, eh wajahku udah keringatan, ku ambil selembar tissue untuk membersihkannya, tanpa sadar tanganku mengenai bisul dan….
“Auw…!!,” aku kesakitan
“Kenapa ?,” tanya kawan-kawan
“Bisulku meledak,”
“Hah ? sana-sana bersihin,”
“Bersihin pakek apa ?,”
“Nie-nie pake tissue aku aja,”
“Nggak cukup tissuenya, cairannya nggak berhenti-berhenti keluar nie,”
“Ya udah pakek serbet aja nie,”
Habis sudah semua serbet di meja makan untuk bisulku ini
“Ah aku jadi nggak selera makan nie,”
“Iya nie aku juga,”
“Aku juga,”
“Maaf ya kawan-kawan, aku merusak acara makan-makan kita,”
“Iya nggak pa-pa, kami maklum kok,”
“Sekali lagi maaf ya !,”
Akhirnya kami nggak jadi makan dan langsung balek ke skul
“Eh pren, kenapa tuh bisul ditempel serbet ?,” tamya Pidun
“Udah meledak tau,”
“Ha ha ha …,” semua pada ngetawain aku lagi
“Dasar kalian semua,” tegas Pidun serius “Kawan lagi sakit bukannya dikasihanin malah diketawain
Dengan memasang wajah tanpa ekspresi, aku lari dari hadapan mereka dan langsung pulang ke Rumah. Sesampai di Rumah kejadian itu aku simpulkan dalam sebuah puisi sebagai berikut



BISUL

BERMULA DARI BENJOLAN YANG KECIL
SUNGGUH BENCI ORANG MELIHATNYA
APALAGI SETELAH IA MATANG
DIA JADI MAKIN GEMUK DAN BESAR
                                OH… BISUL
                                KAU DATANG TAK DIUNDANG
KAU PERGI TAK DILARANG
SETIAP ORANG JIJIK TAPI GIRANG 
KETIKA ENGKAU MENGELUARKAN BANYAK CAIRAN
BISUL PERTAMAKU YANG TUMBUH DI ALIS
MEMBUAT KAWAN-KAWANKU
JADI GAK NAFSU MAKAN
BUKAN HANYA SEHARI SEMALAM
TAPI TUJUH HARI TUJUH MALAM
                                KU BERHARAP
KAU PERGI TUK SLAMA-LAMANYA
BAGAIKAN MATAHARI YANG TAK MUNCUL DI WAKTU MALAM
DAN BAGAIKAN BULAN YANG TAK BERSINAR DI WAKTU SIANG
                                AKHIRNYA AKU HANYA DAPAT MENGATAKAN
                                SELAMAT TINGGAL DAN SELAMAT JALAN
WAHAI BISULKU SAYANG,,,,,







ADSENSE

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment