"ORANG YANG TIDAK MEMBACA,PASTI TIDAK BANYAK TAU,MAKA BACALAH ISI BLOG SAYA WALAUPUN HANYA SEDIKIT"

Friday, May 31, 2013

PERGAULAN BEBAS MENODAI BUMI SERAMBI MEKKAH

Provinsi Aceh merupakan daerah Serambi Mekkah sebutan itulah yang telah lama kita ketahui, ini memberi arti bahwa Aceh merupakan sebuah daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai syariah islam baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun di dalam tatanan kepemerintahan, Nilai- nilai islam telah menyatu kedalam jiwa warga Aceh, Keimanan kepada Allah SWT membuat kerukunan antara umat menjadi tentram, Aceh mempunyai ciri Khas yang berbeda dengan daerah lain dalam wilayah Indonesia, semua ini dapat di lihat dari gaya hidup masyarakat, budaya, dan busana yang mencerminkan nilai-nilai islami.
            Apakah Aceh sekarang masih bisa dikatakan Serambi Mekkah ? pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang sering kita dengar dari banyak orang. Sadarkah kita pesatnya kemajuan tekhnologi di Era Globalisasi saat ini membuat dampak yang begitu besar bagi perubahan kehidupan sosial masyarakat di aceh, Dampak ini dapat berarti positive maupun negative yang dirasakan. Pesatnya kemajuan itu membuat cepatnya masuk nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya kita sehingga tanpa disadari membuat kaum-kaum generasi muda pada umumnya “Terbawa Arus”. Oleh sebab itu sering kali kita mendengar adanya sebuah istilah yang mengakomodir suatu tingkah laku remaja saat ini yang dikenal dengan sebutan Pergaulan Bebas. Free Sex, Narkoba, menjadi hal yang dianggap telah biasa oleh para remaja. Pelanggara syariat islam kerap sekali ditemui di dalam kehidupan masyarakat saat ini, semua hal ini banyak dilakoni oleh para remaja-remaja kita, kurangnya perhatian dari kalangan orang tua merupakan salah satu faktor penyebab terjerumusnya para-para remaja Aceh.
            Tidak hanya itu perubahan dalam berpakain juga menjadi salah satu hal yang mengakibatkan banyak terjadinya hal negatif, Tahukah kita sedikit demi sedikit nilai-nilai islam di dalam warga Aceh akan dihilangkan oleh para-para Anti-muslim dengan begitu liciknya seperti masuknya busana-busana trend mode, yang sama sekali tidak mencerminkan nilai islami, seperti yang dikenakan oleh para remaja putri saat ini, busana yang bertemakan penuh warna (full colour) dengan bahan-bahan pakain yang elastis membuat para remaja putri semakin percaya diri untuk mengumbarkan bentuk tubuhnya, dengan berbagai bentuk modifikasi bermacam gaya jelbab sehingga akan mempengaruhi pskologis remaja putri saat ini bawha memakai jelbab hanyalah untuk fashion semata.
            Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh masyarakat kita, kepada mereka-mereka yang telah melanggar syariat islam dan juga peran pemerintah aceh yang saat ini sedang membenahi aceh dirasakan masih sangat jauh dari keefektifitas dalam rangka mewujudkan syariat islam.
            Dapatkah kita renungi bersama-sama dimana bayang – bayang Serambi Mekkah kini berada, Apakah sebutan itu akan menghilang dengan sendirinya yang disebabkan tingkah laku para remaja Aceh saat ini yang telah terjerumus ke dalam arus negatif Globalisasi. Apakah kita semua telah berupaya untuk menegakkan syariat islam sebagaimana yang diperintahkan oleh sang pencipta yaitu Allah yang maha Esa, tidak takutkah kita semua kepada larangannya.
            Semoga dengan tulisan ini membuat kita semua tersadari bawha saat ini kita semua menjadi objek sasaran kaum-kaum Anti-muslim untuk menjatuhkan islam dari Bumi Serambi Mekkah ini.

ADSENSE

Artikel Terkait

2 komentar:

  1. salam silaturrahmi bang,,
    memang kita berada di posisi seuramo,,
    tapi seberapa besar manusia sekarang menyia-nyiakan akan hal ini..
    mereka saling tidak menghargai,,
    merendah agamnya sendri,,
    sungguh sangat disayangkan orang seperti demikian,,
    ini lah yang meski kita basmi ..
    salam sukses dari tangga :)

    ReplyDelete
  2. itulah yang menjadi tanggung jawab kita sebagai nanggroe serambi mekkah, jangan agama saja islam kalau masalah agama disepelekan . . .
    sayang agama hanya di mulut saja perbuatannya melenceng dari aturan islam . . . .

    ReplyDelete